Bubur dengan Orek Tempe dan Acar Labu

Oleh : Prinka Saraswati

Ilustrasi : Shilfina Putri

Tagar swakarantina, stay at home, ataupun karantina wilayah tidak membuat saya takut untuk memasak sendiri, karena saya memang hobi masak, (seringnya) vegan, dan tinggal di salah satu area paling mahal di Bali, area pusat Ubud. Yang saya takutkan sebagai copywriter yang bekerja lepasan cuma kalau nggak bisa makan dan bayar kos. Dari Maret lalu, saya sudah persiapan untuk mulai menghemat. Pertimbangan saya untuk memasak adalah usia bahan, karena saya tidak punya kulkas dan masa swakarantina membuat saya tidak bisa setiap hari ke pasar. Sehingga, keadaan ini mengerucutkan menu saya menjadi berbasis fermentasi dan juga hemat.

Kebetulan, saya memang suka mainan bakteri. Bagi saya proses acar dan fermentasi sangat menarik karena bisa membuka ruang bagi bakteri untuk hidup dan membantu memperpanjang usia bahan pangan. Dari segi kesehatan, katanya bakteri dalam acar dan fermentasi dapat membantu
memperlancar sistem imun dan pencernaan. Kalau saya sendiri, rasa makanan yang sudah diacar atau difermentasi memiliki karakter tersendiri. Kita bisa merasakan banyak lapis rasa dalam satu bahan, tidak hanya kecut-kecut asam.

Resep di bawah ini secara total butuh waktu minimal 3 hari. Tetapi, Orek Tempe dan Acar Labunya dapat disimpan hingga satu bulan (atau acarnya kalau mau lebih lama ya boleh). Jadi, bisa disajikan dengan mie, nasi, atau beragam sajian salad, seperti urap/lawar, pecel dan gado-gado. Untuk pemilihan karbohidrat sendiri di sini, saya sengaja pilih bubur, karena beras yang mengembang adalah pilihan tepat untuk menghemat, juga tajinnya yang gurih dengan aroma ketumbar membuat perut dan hati terasa nyaman. Asamnya Labu yang sudah terfermentasi bertemu dengan gurih lembutnya bubur memang sudah cukup unik, tetapi disandingkan dengan manisnya Orek Tempe yang semerbak dengan aroma daun jeruk dan jinten, duh… marem.

Resep Bubur (untuk 2 – 3 kali makan)

  • 100-150 gram beras
  • 500 – 600 ml air
  • Sejumput besar Ketumbar (geprek sedikit) / 1 sdt munjung bubuk ketumbar
  • 3 Siung Bawang Putih
  • 2sdm kecap asin
  • 1sdm cuka dari acar labu (resep ada di bawah)
  • Daun bawang (opsional – biar warnanya cantik waktu bersanding dengan Orek Tempe dan Acar Labu)

Cara Membuat:

  • Panaskan panci dengan api medium, sambil menunggu geprek ketumbar dan cincang bawang putih.
  • Saat mulai panas, kecilkan api, dan masukkan ketumbar beserta cincangan bawang putih. Jaga agar jangan sampai gosong.
  • Masak hingga harum, lalu masukkan beras dan air.
  • Tuang kecap asin dan juga cuka.
  • Diamkan hingga matang dalam api medium (atau kalau pakai rice cooker, tunggu saja sampai matang).
  • Sajikan dengan 1 atau 2 sdm Orek Tempe dan beberapa potong labu dari acar labu.
  • Hias dengan rajangan tipis daun bawang

Resep Orek Tempe

  • 2 papan tempe (pilih yang padat/matang – supaya tidak ambyar saat dipotong kecil-kecil).
  • 100 ml air asam jawa (rebus air dan asam 3 ruas ibu jari hingga air berubah kecoklatan).
  • 2 bongkahan bulat gula jawa.
  • Minyak Kelapa (banyak, mungkin sekitar 200 – 250ml kalau saya. Saya pakai Minyak Kelapa biasa – kalau mau ganti minyak yang lain ya boleh – asal bukan minyak gas).
  • Sejumput garam.
  • Sejumput jinten (opsional saja – kalau saya memang suka sekali rasa dan aroma jinten).
  • Bumbu ulek :
  • 5 siung bawang merah besar
  • 3 siung bawang putih
  • 5 cabe rawit
  • laos 2 ruas ibu jari
  • 2 daun jeruk

Cara Membuat:

  • Potong tempe kecil-kecil supaya cepat matang.
  • Parut gula jawa atau iris tipis-tipis.
  • Cincang seluruh bahan kecuali gula jawa dan laos, saat mencincang daun jeruk – jangan lupa buang bagian tulang daun.
  • Ulek kasar bahan bumbu yang sudah dicincang (kalau ndak ada ulekan, boleh pakai bagian bawah botol atau entong, diulek di mangkok, biar ndak muncrat).
  • Masukkan kira-kira 200ml minyak dan panaskan.
  • Masukkan potongan tempe dan goreng deep-fried (terendam seluruhnya di dalam minyak) hingga matang.
  • Saat matang, tiriskan tempe.
  • Panaskan wajan dan beri sedikit saja minyak.
  • Tumis bumbu ulek hingga harum, masukkan laos, parutan/irisan gula jawa, sejumput garam, jinten, dan 100ml / 4sdm air asam jawa.
  • Masak hingga mengental.
  • Saat mengental, matikan api, lalu masukkan tempe yang sudah digoreng sebelumnya (ingat, diproses ini, apinya mati).
  • Sembari api mati, aduk hingga bumbu merata, jika terlalu lengket, tuang 1 sdm air asam. Jangan masukkan air asam terlalu banyak – nanti jadinya tumisan.
  • Aduk terus hingga merata. Saat bumbu sudah merata, boleh dimasukkan ke wadah.
  • Orek Tempe dapat disimpan hingga 1 bulan.

Resep Acar Labu

  • Labu (Seperempat dari seluruh labu kuning)
  • Bahan larutan garam dan cuka
  • 1sdm garam
  • 2sdm madu / irisan gula jawa (kalau pakai bongkahan kecil, ya pakai 1)
  • 400ml air
  • 200ml cuka apel
  • 5 siung bawang putih (cincang tipis)
  • Alat: Toples bersih untuk fermentasi

Cara Membuat:

  • Potong labu hingga cukup kecil (seperti ukuran biasanya di Kolak Labu).
  • Masukkan garam, madu / gula jawa, cuka apel, dan air. Masak hingga madu / gula jawa larut. Dinginkan
  • Masukkan potongan labu ke dalam toples, tuang larutan garam dan cuka yang sudah dingin, dan terakhir, masukkan cincangan bawang putih.
  • Simpan dalam ruangan dan tidak terkena cahaya langsung selama paling tidak 3 hari. Acar akan siap saat gelembung – gelembung udara mulai menampakkan diri, tanda bakteri sudah hidup! Jika kurang asam, boleh diperpanjang masa fermentasinya. Jika merasa sudah cukup, bisa dimasukkan ke kulkas untuk memberhentikan laju fermentasi.
    Selamat meramu, meramut, dan menikmati!