Asmorodono

Oleh Daffa

Ilustrasi oleh Shilfina Putri

Sudah hampir dua bulan semenjak memutuskan singgah sebentar di Jogja. Karena beberapa aturan pemerintah, akhirnya mau ga mau singgah sedikit lebih lama di Jogja. Semua rencana keluyuran menikmati hal-hal yang cuma bisa dinikmati di Jogja pun akhirnya sirna gara-gara pandemi ini. Mau ga mau lagi harus mendekam di kontrakan salah seorang kawan setiap harinya. Kontemplasi “makan apa ya?” pun sering terlintas.

Karena bosan dengan pilihan-pilihan menu di aplikasi online yang itu-itu aja, akhirnya sempet beberapa kali nyoba bikin beberapa olahan yang resepnya dapet dari buku Mustika Rasa yang dibawa dari Bandung. Ternyata cukup banyak hidangan yang mampu bertahan lama, salah satunya Asmorodono! Hidangan khas Yogyakarta yang sekarang sudah dilabelkan sebagai Ancient Food ini ternyata cukup unik. Berikut kurang lebih resep untuk ukuran bihun 1kg.

Bahan:

  1. Kacang tanah 1/2kg
  2. Bihun 1kg
  3. Minyak goreng secukupnya 

Bumbu:

  1. Ketumbar 2 sdt
  2. Bawang merah 4 bh
  3. Gula merah  4 sdm
  4. Asam 5 mata
  5. Garam 5sdt

Cara membuatnya:

  1. Kacang tanah dibuang kulitnya (engga pun gapapa) lalu goreng.
  2. Bihun digoreng.
  3. Gula merah direbus dengan sedikit air (hati-hati kering)
  4. Bumbu-bumbu kecuali asam, dihaluskan lalu masukkan ke dalam air gula, terus aduk sampai merata.
  5. Masukkan bihun dan kacang tanah dan terus aduk lagi sampai merata.
  6. Bila dirasa sudah merata, angkat. Untuk yang suka pedas bisa juga nambah lombok diiris tipis.

Layaknya hidangan kentang mustofa, teri kacang, atau tempe orek, hidangan ini bisa jadi side dish yang cocok walau hanya dengan sepiring nasi. Oh ya, makanan ini tahan sampai sebulan lebih lho! Jadi ga perlu khawatir kalo masih sisa atau punya siasat berhemat selama pandemi ini.

Terima kasih dan selamat mencoba!