BAKUDAPAN is a study group that discuss ideas about food. The word BAKUDAPAN itself is inspired by “bakudapa”, which comes from Manadonese (North Sulawesi) language meaning to “meet”, and also “kudapan” which is a kind of snack that is usually served when there are activities such as a meeting, visiting, and even when hanging out. Therefore, “bakudapan” can be translated as eating snacks while meeting. Through this name, we would like to meet with people who have an interest in food.
BAKUDAPAN adalah sebuah kelompok studi yang mengkaji topik-topik mengenai makan dan makanan. BAKUDAPAN sendiri terinspirasi dari kata “bakudapa” yang berasal dari bahasa Manado (Sulawesi Utara), yang berarti “bertemu”, dan “kudapan” adalah makanan ringan yang biasa disajikan saat adanya aktivitas bertemu orang lain, baik bertamu, rapat, ataupun nongkrong. Sehingga “bakudapan” dapat diartikan sebagai kegiatan bertemu sambil memakan kudapan. Melalui nama inilah, kami ingin bertemu dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap makanan.
We believe that food not merely about filling the stomach. Moreover, food are not restricted about cooking, history, conservation and the ambition to introduce it to the world. For us, food can be an instrument to speak about broader issues, such as politics, social, gender, economy, philosophy, art, and culture.
Kami percaya bahwa makanan tidak hanya soal memasak, asal muasalnya, serta ambisi untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada dunia. Bagi kami, makanan dapat menjadi alat dan jalan masuk untuk membicarakan isu yang lebih luas, baik itu ekonomi, politik, sosial, gender, seni, maupun budaya yang lebih luas.
As a study group, we were open for those who would like to join with our projects and activities, despite the difference of backgrounds. The main scheme in our projects is to do cross reference and research about food, which have a trajectory between art, ethnography, research and practice. In doing research, we interested to explore and experiment with the methods and forms, from arts (performance, artistic setting, exhibition, etc) to daily life practices (cooking, gardening, reading, etc). As a reflection process and our intention to generate and share the knowledge, we produce a journal in every projects and actively train ourselves to writes in our website.
Sebagai kelompok belajar kajian makanan, kami terbuka untuk rekan-rekan yang ingin bergabung dengan latar belakang yang beragam. Skema kerja dalam kelompok Bakudapan ini adalah melakukan penelitian dan silang referensi tentang makanan, baik dalam ranah etnografi, antropologi dan seni. Dalam prakteknya kami juga tertarik bereksperimen dengan berbagai metode, mulai dari aktivitas pameran seni, performans, hingga kegiatan seperti memasak, berkebun, klub membaca dan lainnya. Sebagai bagian dari proses riset dan reflektif, kami sedang memaksa diri kami untuk aktif menulis melalui website ini.
Elia Nurvista (b.1983)
She is a visual artist and co-founder of BAKUDAPAN Food Study Group, graduated from Indonesia Institute of Fine-Art, majoring in Design. She’s interested in exploring a wide range of art mediums with an interdisciplinary approach and focus on the discourse of food. Elia has participated in numerous exhibitions and art residencies, both locally and internationally. More about her works in www.elianurvista.com
Elia Nurvista (b.1983)
Seniman visual dan salah satu pendiri Kelompok Studi Pangan BAKUDAPAN, lulusan Institut Seni Rupa Indonesia, jurusan Desain. Ia tertarik mengeksplorasi berbagai media seni dengan pendekatan interdisipliner dan fokus pada wacana pangan. Elia telah mengikuti berbagai pameran dan residensi seni, baik lokal maupun internasional. Lebih lanjut tentang karyanya di www.elianurvista.com
Eliesta Handitya (b. 1998)
Eliesta is currently studying at Gadjah Mada University, majoring in Cultural Anthropology Department. While studying Anthropology, she is working as a part-time writer and researcher, mostly focus on gender issues, politics, or relation between art and society. She interested in art activism, and currently develop a self critical-zine project called Poppakultura (bit.ly/POPPAKULTURA_PROJECT)
Eliesta Handitya (b. 1998)
Eliesta saat ini kuliah di Universitas Gadjah Mada jurusan Antropologi Budaya. Saat belajar Antropologi, ia bekerja sebagai penulis dan peneliti paruh waktu, sebagian besar fokus pada isu gender, politik, atau hubungan antara seni dan masyarakat. Ia tertarik pada aktivisme seni, dan saat ini mengembangkan proyek zine kritis diri bernama Poppakultura (bit.ly/POPPAKULTURA_PROJECT)
Gatari Surya Kusuma (b.1993)
Gatari is a cultural worker based in Yogyakarta, Indonesia. She has been part of Bakudapan Food Study Group since the start. Besides being part of Bakudapan, she is working as a researcher in KUNCI Study Forum & Collective. Her interest in these collectives is to continue exploring in research methods and understanding of learning. And also about how knowledge is re-produce and re-question in these topics. Lately it is working on topics such as collective work practice and city as a space.
Gatari Surya Kusuma (b.1993)
Gatari adalah seorang pekerja budaya yang tinggal di Yogyakarta, Indonesia. Dia telah menjadi bagian dari Kelompok Studi Makanan Bakudapan sejak awal. Selain menjadi bagian dari Bakudapan, ia juga bekerja sebagai peneliti di KUNCI Study Forum & Collective. Ketertarikannya pada kolektif ini adalah untuk terus mengeksplorasi metode penelitian dan pemahaman pembelajaran. Dan juga tentang bagaimana pengetahuan diproduksi ulang dan dipertanyakan kembali dalam topik-topik tersebut. Akhir-akhir ini mereka sedang mengerjakan topik-topik seperti praktik kerja kolektif dan kota sebagai sebuah ruang.
Meivy Andriani Larasati (b. 1998)
Meivy is currently studying Cultural Anthropology in Universitas Gadjah Mada. Her interest is in doing research and the like, using life history as a method and/or a point of departure. Recently, she is interested in learning new ways to explore the topic of food in critical and fun ways.
Meivy Andriani Larasati (b. 1998)
Meivy saat ini sedang mempelajari Antropologi Budaya di Universitas Gadjah Mada. Minatnya adalah melakukan penelitian dan sejenisnya, menggunakan sejarah kehidupan sebagai metode dan/atau titik tolak. Baru-baru ini, dia tertarik mempelajari cara-cara baru untuk mengeksplorasi topik makanan dengan cara yang kritis dan menyenangkan.
Monika Swastyastu (b 1994)
Monika is an independent researcher who has been developing her interest in Anthropology of Food. She has done several research focusing about food politics, food security and identity. She loves to do experiment research method using eating and cooking as part of everyday life to engage people and explore more about food issues. She also develop her passion in preserving traditional culinary by run her homemade culinary business.
Monika Swastyastu (b 1994)
Monika adalah seorang peneliti independen yang sedang mengembangkan minatnya pada Antropologi Pangan. Ia telah melakukan beberapa penelitian yang berfokus pada politik pangan, ketahanan pangan, dan identitas. Dia suka melakukan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan makan dan memasak sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari untuk melibatkan orang-orang dan mengeksplorasi lebih banyak tentang masalah makanan. Kecintaannya dalam melestarikan kuliner tradisional juga ia kembangkan dengan menjalankan bisnis kuliner buatannya sendiri.
Khairunnisa (b.1991)
Nisa is an independent researcher and creative worker which has put her interest on labour and domestic work issue. She co-founded Bakudapan Food Study Group after she graduated from Cultural Anthropology Department, Gadjah Mada University. Her current interest is on the knowledge production inside a domestic space and how it’s distributed. Aside from working with Bakudapan, she try to archiving and assemble her thoughts onto her personal blog: workgalore.wordpress.com
Khairunnisa (b.1991)
Nisa adalah seorang peneliti independen dan pekerja kreatif yang menaruh perhatian pada isu ketenagakerjaan dan pekerjaan rumah tangga. Ia ikut mendirikan Kelompok Studi Pangan Bakudapan setelah ia lulus dari Jurusan Antropologi Budaya, Universitas Gadjah Mada. Minatnya saat ini adalah pada produksi pengetahuan di dalam negeri dan bagaimana pengetahuan tersebut didistribusikan. Selain bekerja dengan Bakudapan, ia mencoba mengarsipkan dan mengumpulkan pemikirannya ke blog pribadinya: workgalore.wordpress.com
Shilfina Putri Widatama (b. 1998)
Inventing new recipes is her best way to enjoy spare time when she is not studying philosophy at Gadjah Mada University. But when it comes to finding a recipe for the better, she prefers doing it together. She is determined that food is not to be taken for granted, so she strives to reveal the overlooked history, conflict, and struggle that lies under a plate of food.
Shilfina Putri Widatama (b. 1998)
Menciptakan resep-resep baru adalah cara terbaiknya untuk menikmati waktu luangnya di luar kuliah filsafat di Universitas Gadjah Mada. Namun ketika harus menemukan resep yang lebih baik, dia lebih suka melakukannya bersama-sama. Dia bertekad bahwa makanan tidak boleh dianggap remeh, jadi dia berusaha mengungkap sejarah, konflik, dan perjuangan yang terabaikan di balik sepiring makanan.
Rr. Esty Wikasilva (b. 1994)
She is interested in gender and social issues and how they are related to food. She also writes fiction short stories, publish zines, and runs an online zine distribution platform based in Yogyakarta.
Rr. Esty Wikasilva (b. 1994)
Dia tertarik pada isu-isu gender dan sosial serta kaitannya dengan makanan. Ia juga menulis cerita pendek fiksi, menerbitkan zine, dan menjalankan platform distribusi zine online yang berbasis di Yogyakarta.