Foodemic : Ruang untuk Berbagi Resep Saat Pandemic

Tidak ada yang menyangka 2020 akan begini jadinya. Banyak dari kita sudah merencanakan apa yang akan kita kerjakan di 2020, tetapi hampir semuanya tidak dapat dilaksanakan karena pandemik Covid-19. Kemunculan wabah ini menjadi musibah tersendiri bagi pekerjaan dan penghasilan, terutama untuk para freelancer, buruh tidak tetap, pekerja harian dan orang-orang yang tidak punya tabungan untuk bertahan. 

Ditengah intaian pandemik, orang-orang terus mencari cara untuk bisa bertahan hidup dan sehat. Sebagian besar orang harus melakukannya sambil berswakarantina. Demi menurunkan kurva penyebaran Covid-19, swakarantina menjadi hal wajib bagi mereka yang memang mampu melakukannya, dengan mempertimbangan segala aspek seperti cukupnya keuangan tanpa bekerja (tabungan), tempat tinggal, dan fasilitas dasar kehidupan sehari-hari. Banyak hal menjadi harus dilakukan dari dalam tempat tinggal, baik itu rumah atau pun sepetak kamar kosan. Swakarantina menjadi ruang untuk bersiasat dalam berbagai hal, termasuk soal pangan dan masakan.

Selain sebagai strategi memutus rantai penyebaran Covid-19, swakarantina juga mendorong kita untuk memikirkan ulang tentang privilese yang kita miliki. Kita semua memang sedang rentan, namun situasi ini membuat kita tidak lagi memikirkan kerentanan diri kita saja melainkan kerentanan yang tengah dialami oleh manusia lainnya. Kita pun menjadi sadar akan hidup yang tidak mungkin berlangsung tanpa adanya orang lain. Hilangnya pekerjaan sebagian orang turut menunjukkan bagaimana roda kapitalisme tengah melambat. Di tengah situasi yang menuntut manusia untuk diam, roda kapitalisme yang bersumber pada mobilitas seperti sedang berada di ujung kehancurannya. Salah satu bagian dari rantai kapitalisme yang paling terdampak dari situasi sulit ini adalah harga pangan dan bahan makanan yang perlahan naik atau stok yang kian menipis. Alhasil, tidak jarang kita harus berstrategi terlebih dahulu demi terisinya perut.

Di tengah krisis pandemi, Foodemic merupakan upaya untuk menghadirkan sedikit ruang bagi penyajian strategi bertahan hidup melalui cerita dan resep yang muncul dari keseharian selama masa swakarantina. Kami mengajak teman-teman untuk membagikan resep yang tercipta selama masa krisis ini. Tidak perlu resep yang tampak sempurna, justru informasi bagaimana resep ini terwujud di tengah situasi serba terbatas inilah yang terpenting. Informasi dimana mendapatkan bahan murah, informasi bagaimana mengolah masakan tanpa keahlian khusus dan perangkat seadanya, informasi tentang bahan yang bisa menjadi substitusi dengan lebih ekonomis di tengah melonjaknya harga, hingga informasi tentang bagaimana menyimpan makanan atau teknologi pangan untuk memperpanjang daur hidup makanan sangat diterima di laman Foodemic. Selanjutnya, kumpulan resep ini akan menjadi sumber pengetahuan bersama yang bisa kita akses kapanpun. 

Image : Ilustrasi oleh Ayash Laras, Desain oleh Shilfina Putri