Social Icons

facebook
instagram
youtube

Tentang Bakudapan
Siapa kami
Kontak

Food Study Group

Beranda
Berita
Daftar Menu
- Esai
- Bakudapa
- Resep
- Inspirasi
Proyek
Video
Toko

Beranda
Berita
Daftar Menu
- Esai
- Bakudapa
- Resep
- Inspirasi
Proyek
Video
Toko

Food Transformation

Published on Februari 19, 2017 in Seni & Makanan, Tasting Others, Video

Video animasi bagian dari proyek Bakudapan: Tasting Others, oleh Ayash Laras.

Tweet Share Pin It Print

Pekan Membaca Bakudapan: Information and Democracy in Global Coffee Trade

Resep Burger UFO

Quick Updates

facebook
instagram
youtube

Toko/Shop

Tote bag : Cooking in Pressure

Bakudapan

Instagram

Selain menjadi tim kurator untuk platform @struggles.for.sovereignty, Bakudapan saat ini sedang bekerja untuk memulai jaringan belajar yang berkaitan dengan kebun, pangan, dan ekologi. Jaringan ini tidak hanya beranggotakan Bakudapan saja, melainkan kami mengajak @putripipop , @alexandrakaryn , dan @raniokt untuk bersama-sama menciptakan jaringan belajar.

Selama hampir tiga bulan terakhir, kami bertemu secara daring setiap minggu untuk ngobrol, memikirkan kegiatan, membaca tulisan, dan diskusi tentang banyak hal lainnya. Akhir bulan Januari lalu, kami mengadakan pertemuan daring dan luring yang terjadi secara paralel di Yogyakarta dan Jakarta. Dalam pertemuan 3 hari 2 malam ini, kami menyusun metode dan rencana belajar. Jaringan belajar ini merupakan program yang didukung oleh jaringan Food Climate Justice, Arts Collaboratory dan KUNCI Study Forum & Collective.

Selain menjadi tim kurator untuk platform @struggles.for.sovereignty, Bakudapan saat ini sedang bekerja untuk memulai jaringan belajar yang berkaitan dengan kebun, pangan, dan ekologi. Jaringan ini tidak hanya beranggotakan Bakudapan saja, melainkan kami mengajak @putripipop , @alexandrakaryn , dan @raniokt untuk bersama-sama menciptakan jaringan belajar.

Selama hampir tiga bulan terakhir, kami bertemu secara daring setiap minggu untuk ngobrol, memikirkan kegiatan, membaca tulisan, dan diskusi tentang banyak hal lainnya. Akhir bulan Januari lalu, kami mengadakan pertemuan daring dan luring yang terjadi secara paralel di Yogyakarta dan Jakarta. Dalam pertemuan 3 hari 2 malam ini, kami menyusun metode dan rencana belajar. Jaringan belajar ini merupakan program yang didukung oleh jaringan Food Climate Justice, Arts Collaboratory dan KUNCI Study Forum & Collective.

Selain menjadi tim kurator untuk platform @struggles.for.sovereignty, Bakudapan saat ini sedang bekerja untuk memulai jaringan belajar yang berkaitan dengan kebun, pangan, dan ekologi. Jaringan ini tidak hanya beranggotakan Bakudapan saja, melainkan kami mengajak @putripipop , @alexandrakaryn , dan @raniokt untuk bersama-sama menciptakan jaringan belajar.

Selama hampir tiga bulan terakhir, kami bertemu secara daring setiap minggu untuk ngobrol, memikirkan kegiatan, membaca tulisan, dan diskusi tentang banyak hal lainnya. Akhir bulan Januari lalu, kami mengadakan pertemuan daring dan luring yang terjadi secara paralel di Yogyakarta dan Jakarta. Dalam pertemuan 3 hari 2 malam ini, kami menyusun metode dan rencana belajar. Jaringan belajar ini merupakan program yang didukung oleh jaringan Food Climate Justice, Arts Collaboratory dan KUNCI Study Forum & Collective.

Selain menjadi tim kurator untuk platform @struggles.for.sovereignty, Bakudapan saat ini sedang bekerja untuk memulai jaringan belajar yang berkaitan dengan kebun, pangan, dan ekologi. Jaringan ini tidak hanya beranggotakan Bakudapan saja, melainkan kami mengajak @putripipop , @alexandrakaryn , dan @raniokt untuk bersama-sama menciptakan jaringan belajar.

Selama hampir tiga bulan terakhir, kami bertemu secara daring setiap minggu untuk ngobrol, memikirkan kegiatan, membaca tulisan, dan diskusi tentang banyak hal lainnya. Akhir bulan Januari lalu, kami mengadakan pertemuan daring dan luring yang terjadi secara paralel di Yogyakarta dan Jakarta. Dalam pertemuan 3 hari 2 malam ini, kami menyusun metode dan rencana belajar. Jaringan belajar ini merupakan program yang didukung oleh jaringan Food Climate Justice, Arts Collaboratory dan KUNCI Study Forum & Collective.

•

Selain menjadi tim kurator untuk platform @struggles.for.sovereignty, Bakudapan saat ini sedang bekerja untuk memulai jaringan belajar yang berkaitan dengan kebun, pangan, dan ekologi. Jaringan ini tidak hanya beranggotakan Bakudapan saja, melainkan kami mengajak @putripipop , @alexandrakaryn , dan @raniokt untuk bersama-sama menciptakan jaringan belajar. Selama hampir tiga bulan terakhir, kami bertemu secara daring setiap minggu untuk ngobrol, memikirkan kegiatan, membaca tulisan, dan diskusi tentang banyak hal lainnya. Akhir bulan Januari lalu, kami mengadakan pertemuan daring dan luring yang terjadi secara paralel di Yogyakarta dan Jakarta. Dalam pertemuan 3 hari 2 malam ini, kami menyusun metode dan rencana belajar. Jaringan belajar ini merupakan program yang didukung oleh jaringan Food Climate Justice, Arts Collaboratory dan KUNCI Study Forum & Collective.

2 tahun lalu

View on Instagram |

1/12

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

•

Our on-going research about “Backyard-Economy during Japan occupation in Indonesia” is on display at Yamaguchi Centre for Arts and Media.

2 tahun lalu

View on Instagram |

2/12

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan?

Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta.

Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan).

Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

•

Bagaimana kita memaknai kebun dari konteks masing-masing? Bagaimana posisinya dalam konstelasi praktik yang kita lakukan? Dua pertanyaan tersebut kami bahas bersama Selarasa (@selarasafoodlab) ketika saling mengunjungi pada akhir tahun lalu. Kami ke Jagakarsa; Selarasa ke Yogyakarta. Kunjungan tersebut, yang disebut sebagai Banga dalam skema kerja jaringan Food and Climate Justice bersama Arts Collaboratory, merupakan upaya bersama untuk saling belajar dari satu sama lain. Kita bertukar cerita tentang konteks urban masing-masing, praktik yang kita lakukan untuk keadilan dan solidaritas pangan, dan kiat-kiat membangun kepercayaan (dengan komunitas lain, antara teman-teman sekelompok, dan terhadap isu dan praktik yang kita lakukan). Slide untuk lihat keseruan Banga akhir tahun lalu 👉👉

2 tahun lalu

View on Instagram |

3/12

Last Monday we were featured in Jakarta Post for our work 'Hunger Tales' in @asianartbiennial.

Thank you @twirajuda for the interview and the wonderful writing!

#bakudapan #hungertales #asianartbiennial

Last Monday we were featured in Jakarta Post for our work 'Hunger Tales' in @asianartbiennial.

Thank you @twirajuda for the interview and the wonderful writing!

#bakudapan #hungertales #asianartbiennial

Last Monday we were featured in Jakarta Post for our work 'Hunger Tales' in @asianartbiennial.

Thank you @twirajuda for the interview and the wonderful writing!

#bakudapan #hungertales #asianartbiennial

•

Last Monday we were featured in Jakarta Post for our work 'Hunger Tales' in @asianartbiennial. Thank you @twirajuda for the interview and the wonderful writing! #bakudapan #hungertales #asianartbiennial

2 tahun lalu

View on Instagram |

4/12

Ibu Sri Muhayati adalah salah satu ibu yang sangat murah hati membagikan pengalamannya saat berada di tahanan. Dengan jenaka, Ibu Muhayati banyak membagikan siasat-siasat yang ia lakukan untuk mendapatkan makanan selama di penjara. Tidak sedikit dari cerita-ceritanya kami catat dan arsipkan dalam bentuk ilustrasi, salah satunya yang dibuat oleh @ayash.laras.

Hari ini Ibu Muhayati telah berpulang ke rumah abadinya. Perjuangan, semangat, dan kejenakaannya akan selalu kami ingat. Selamat jalan Ibu Muhayati.

Ibu Sri Muhayati adalah salah satu ibu yang sangat murah hati membagikan pengalamannya saat berada di tahanan. Dengan jenaka, Ibu Muhayati banyak membagikan siasat-siasat yang ia lakukan untuk mendapatkan makanan selama di penjara. Tidak sedikit dari cerita-ceritanya kami catat dan arsipkan dalam bentuk ilustrasi, salah satunya yang dibuat oleh @ayash.laras.

Hari ini Ibu Muhayati telah berpulang ke rumah abadinya. Perjuangan, semangat, dan kejenakaannya akan selalu kami ingat. Selamat jalan Ibu Muhayati.

Ibu Sri Muhayati adalah salah satu ibu yang sangat murah hati membagikan pengalamannya saat berada di tahanan. Dengan jenaka, Ibu Muhayati banyak membagikan siasat-siasat yang ia lakukan untuk mendapatkan makanan selama di penjara. Tidak sedikit dari cerita-ceritanya kami catat dan arsipkan dalam bentuk ilustrasi, salah satunya yang dibuat oleh @ayash.laras.

Hari ini Ibu Muhayati telah berpulang ke rumah abadinya. Perjuangan, semangat, dan kejenakaannya akan selalu kami ingat. Selamat jalan Ibu Muhayati.

Ibu Sri Muhayati adalah salah satu ibu yang sangat murah hati membagikan pengalamannya saat berada di tahanan. Dengan jenaka, Ibu Muhayati banyak membagikan siasat-siasat yang ia lakukan untuk mendapatkan makanan selama di penjara. Tidak sedikit dari cerita-ceritanya kami catat dan arsipkan dalam bentuk ilustrasi, salah satunya yang dibuat oleh @ayash.laras.

Hari ini Ibu Muhayati telah berpulang ke rumah abadinya. Perjuangan, semangat, dan kejenakaannya akan selalu kami ingat. Selamat jalan Ibu Muhayati.

Ibu Sri Muhayati adalah salah satu ibu yang sangat murah hati membagikan pengalamannya saat berada di tahanan. Dengan jenaka, Ibu Muhayati banyak membagikan siasat-siasat yang ia lakukan untuk mendapatkan makanan selama di penjara. Tidak sedikit dari cerita-ceritanya kami catat dan arsipkan dalam bentuk ilustrasi, salah satunya yang dibuat oleh @ayash.laras.

Hari ini Ibu Muhayati telah berpulang ke rumah abadinya. Perjuangan, semangat, dan kejenakaannya akan selalu kami ingat. Selamat jalan Ibu Muhayati.

•

Ibu Sri Muhayati adalah salah satu ibu yang sangat murah hati membagikan pengalamannya saat berada di tahanan. Dengan jenaka, Ibu Muhayati banyak membagikan siasat-siasat yang ia lakukan untuk mendapatkan makanan selama di penjara. Tidak sedikit dari cerita-ceritanya kami catat dan arsipkan dalam bentuk ilustrasi, salah satunya yang dibuat oleh @ayash.laras. Hari ini Ibu Muhayati telah berpulang ke rumah abadinya. Perjuangan, semangat, dan kejenakaannya akan selalu kami ingat. Selamat jalan Ibu Muhayati.

2 tahun lalu

View on Instagram |

5/12

Pesan sekarang juga!

Menjadi Bahtera, Menjemput Mentari (Volume 1) diterbitkan oleh Bakudapan Food Study Group sebagai bagian dari jejaring A Pond is the Reverse of an Island @bodies_of_power. Kami membagikan catatan ini sebagai arsip dari proses kami dalam memahami konteks dan kompleksitas kondisi pengungsi di Indonesia.

Dengan menulis sebagai refleksi, kami belajar bahwa pengupayaan dukungan untuk teman-teman pengungsi tidak selalu penuh optimisme, justru banyak sekali kegelisahan dan pertanyaan mengenai metode, etika, dan bagaimana membangun solidaritas?

Kami berharap, catatan ini akan membuka ruang dialog, berefleksi, dan memahami posisi kita dalam upaya membangun jaringan solidaritas dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di Indonesia.

𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐭𝐚𝐤
𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐁𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚, 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐞𝐦𝐩𝐮𝐭 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐢 𝐕𝐨𝐥.𝟎𝟏/𝟏𝟎/𝟐𝟎𝟐𝟏
37 hlm. (bookpaper), sampul MP 150, ukuran. A5, Digital print

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐑𝐩 𝟓𝟎,𝟎𝟎𝟎
*𝐬𝐢𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐨𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐢𝐤𝐡𝐥𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚

Seluruh keuntungan dari hasil penjualan zine akan digunakan untuk mendukung pembangunan sekolah mandiri di kamp Kalideres. Klik bit.ly/MenjadiBahtera untuk melakukan pemesanan, atau kirim DM ke @bakudapan.

Pesan sekarang juga!

Menjadi Bahtera, Menjemput Mentari (Volume 1) diterbitkan oleh Bakudapan Food Study Group sebagai bagian dari jejaring A Pond is the Reverse of an Island @bodies_of_power. Kami membagikan catatan ini sebagai arsip dari proses kami dalam memahami konteks dan kompleksitas kondisi pengungsi di Indonesia.

Dengan menulis sebagai refleksi, kami belajar bahwa pengupayaan dukungan untuk teman-teman pengungsi tidak selalu penuh optimisme, justru banyak sekali kegelisahan dan pertanyaan mengenai metode, etika, dan bagaimana membangun solidaritas?

Kami berharap, catatan ini akan membuka ruang dialog, berefleksi, dan memahami posisi kita dalam upaya membangun jaringan solidaritas dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di Indonesia.

𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐭𝐚𝐤
𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐁𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚, 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐞𝐦𝐩𝐮𝐭 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐢 𝐕𝐨𝐥.𝟎𝟏/𝟏𝟎/𝟐𝟎𝟐𝟏
37 hlm. (bookpaper), sampul MP 150, ukuran. A5, Digital print

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐑𝐩 𝟓𝟎,𝟎𝟎𝟎
*𝐬𝐢𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐨𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐢𝐤𝐡𝐥𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚

Seluruh keuntungan dari hasil penjualan zine akan digunakan untuk mendukung pembangunan sekolah mandiri di kamp Kalideres. Klik bit.ly/MenjadiBahtera untuk melakukan pemesanan, atau kirim DM ke @bakudapan.

Pesan sekarang juga!

Menjadi Bahtera, Menjemput Mentari (Volume 1) diterbitkan oleh Bakudapan Food Study Group sebagai bagian dari jejaring A Pond is the Reverse of an Island @bodies_of_power. Kami membagikan catatan ini sebagai arsip dari proses kami dalam memahami konteks dan kompleksitas kondisi pengungsi di Indonesia.

Dengan menulis sebagai refleksi, kami belajar bahwa pengupayaan dukungan untuk teman-teman pengungsi tidak selalu penuh optimisme, justru banyak sekali kegelisahan dan pertanyaan mengenai metode, etika, dan bagaimana membangun solidaritas?

Kami berharap, catatan ini akan membuka ruang dialog, berefleksi, dan memahami posisi kita dalam upaya membangun jaringan solidaritas dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di Indonesia.

𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐭𝐚𝐤
𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐁𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚, 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐞𝐦𝐩𝐮𝐭 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐢 𝐕𝐨𝐥.𝟎𝟏/𝟏𝟎/𝟐𝟎𝟐𝟏
37 hlm. (bookpaper), sampul MP 150, ukuran. A5, Digital print

𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐑𝐩 𝟓𝟎,𝟎𝟎𝟎
*𝐬𝐢𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐨𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐢𝐤𝐡𝐥𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚

Seluruh keuntungan dari hasil penjualan zine akan digunakan untuk mendukung pembangunan sekolah mandiri di kamp Kalideres. Klik bit.ly/MenjadiBahtera untuk melakukan pemesanan, atau kirim DM ke @bakudapan.

•

Pesan sekarang juga! Menjadi Bahtera, Menjemput Mentari (Volume 1) diterbitkan oleh Bakudapan Food Study Group sebagai bagian dari jejaring A Pond is the Reverse of an Island @bodies_of_power. Kami membagikan catatan ini sebagai arsip dari proses kami dalam memahami konteks dan kompleksitas kondisi pengungsi di Indonesia. Dengan menulis sebagai refleksi, kami belajar bahwa pengupayaan dukungan untuk teman-teman pengungsi tidak selalu penuh optimisme, justru banyak sekali kegelisahan dan pertanyaan mengenai metode, etika, dan bagaimana membangun solidaritas? Kami berharap, catatan ini akan membuka ruang dialog, berefleksi, dan memahami posisi kita dalam upaya membangun jaringan solidaritas dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di Indonesia. 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐭𝐚𝐤 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐁𝐚𝐡𝐭𝐞𝐫𝐚, 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐞𝐦𝐩𝐮𝐭 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐢 𝐕𝐨𝐥.𝟎𝟏/𝟏𝟎/𝟐𝟎𝟐𝟏 37 hlm. (bookpaper), sampul MP 150, ukuran. A5, Digital print 𝐇𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐑𝐩 𝟓𝟎,𝟎𝟎𝟎 *𝐬𝐢𝐥𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐨𝐧𝐚𝐬𝐢 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐬𝐞𝐢𝐤𝐡𝐥𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 Seluruh keuntungan dari hasil penjualan zine akan digunakan untuk mendukung pembangunan sekolah mandiri di kamp Kalideres. Klik bit.ly/MenjadiBahtera untuk melakukan pemesanan, atau kirim DM ke @bakudapan.

2 tahun lalu

View on Instagram |

6/12

🚨Hunger won’t end unless you care🚨
🚨「除非你關心，否則飢餓不會結束」🚨

🎶Chorus🎶
Hunger Tales~ // It's a struggle, it's an experience // Hunger Tales~ // The GMOs in our food makes it fancier // Hunger Tales~ // The development projects are drying us up // Hunger Tales~ // The government just tells us to.... Suck it up!

🌈The Hunger Tales song credit:
Lyrics @aldomuhes
Video & production @habiskeramas
Mixing & mastering @_dimasirsan
Vocal @breezysamudra & @awigarda
Guitar & bass @wang_xi_na_wang

#bakudapan #thehungertales #phantasmapolis #asianartbiennial

•

🚨Hunger won’t end unless you care🚨 🚨「除非你關心，否則飢餓不會結束」🚨 🎶Chorus🎶 Hunger Tales~ // It's a struggle, it's an experience // Hunger Tales~ // The GMOs in our food makes it fancier // Hunger Tales~ // The development projects are drying us up // Hunger Tales~ // The government just tells us to.... Suck it up! 🌈The Hunger Tales song credit: Lyrics @aldomuhes Video & production @habiskeramas Mixing & mastering @_dimasirsan Vocal @breezysamudra & @awigarda Guitar & bass @wang_xi_na_wang #bakudapan #thehungertales #phantasmapolis #asianartbiennial

2 tahun lalu

View on Instagram |

7/12

@asianartbiennial is officially open today!
October 30, 2021–March 6, 2022
At National Taiwan Museum of Fine Arts

🍽️Bakudapan Food Study Group is humble to be part of this year 'Phantasmapolis - The 2021 Asian Art Biennial'. Through 'The Hunger Tales' board game, we hope that we can learn together to understand that the food crisis cannot just happen without our extractive and exploitative intervention; no matter how small it is.

🍻Thank you for all the team that has been working really hard for The Hunger Tales:
@vandhitab (developer)
@habiskeramas (illustrator & animator)
@aldomuhes (proofread & translation) @svtvnvmvn @shilfinaputri @khrnnsa_

🧋Last one thank you for @kiwi.chuang for helping us throughout the translation and installation process.

🚨‘Hunger won’t end unless you care’🚨
🚨「除非你關心，否則飢餓不會結束」🚨

#bakudapan #thehungertales #asianartbiennial #phantasmapolis

•

@asianartbiennial is officially open today! October 30, 2021–March 6, 2022 At National Taiwan Museum of Fine Arts 🍽️Bakudapan Food Study Group is humble to be part of this year 'Phantasmapolis - The 2021 Asian Art Biennial'. Through 'The Hunger Tales' board game, we hope that we can learn together to understand that the food crisis cannot just happen without our extractive and exploitative intervention; no matter how small it is. 🍻Thank you for all the team that has been working really hard for The Hunger Tales: @vandhitab (developer) @habiskeramas (illustrator & animator) @aldomuhes (proofread & translation) @svtvnvmvn @shilfinaputri @khrnnsa_ 🧋Last one thank you for @kiwi.chuang for helping us throughout the translation and installation process. 🚨‘Hunger won’t end unless you care’🚨 🚨「除非你關心，否則飢餓不會結束」🚨 #bakudapan #thehungertales #asianartbiennial #phantasmapolis

2 tahun lalu

View on Instagram |

8/12

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini, Kelompok Tani Kota Purba Asri bersama Panen apa hari ini dan Struggles for Sovereignty menyelenggarakan *Pasar Tiban #1 Purbayan*

Kapan dan Di mana?
Minggu, 17 Oktober 2021 | 07.00 s/d 17.00 WIB
Di Lahan Tani Purba Asri dan Kopi Lumbung Mataram, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta

https://goo.gl/maps/3B15o8aE3RHnThJm9

Pasar Tiban #1 Purbayan ini mengundang seluruh Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kotagede, yang berjumlah 26 kelompok, untuk berjualan hasil panen dan olahan panen.

Tak hanya untuk berbagi strategi mengelola Poktan di masa pandemi, kegiatan ini merupakan ajang menunjukkan hasil dan inovasi yang dilakukan masing-masing kelompok.

Mari ikuti sesi diskusi dan lokakarya mengenai tahapan pra-penanaman, hasil panen, dan pengolahan hasil panen.

Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong hasil dan inovasi Poktan. Lebih dari jual beli, kami ingin antar Poktan dan pengunjung pada umumnya bisa berbagi pengetahuan. Semoga Pasar Tiban #1 Purbayan bisa menginspirasi kecamatan lain dan membuka koneksi dengan pihak-pihak seperti akademisi, Komunitas, pemangku kebijakan, dll.

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini, Kelompok Tani Kota Purba Asri bersama Panen apa hari ini dan Struggles for Sovereignty menyelenggarakan *Pasar Tiban #1 Purbayan*

Kapan dan Di mana?
Minggu, 17 Oktober 2021 | 07.00 s/d 17.00 WIB
Di Lahan Tani Purba Asri dan Kopi Lumbung Mataram, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta

https://goo.gl/maps/3B15o8aE3RHnThJm9

Pasar Tiban #1 Purbayan ini mengundang seluruh Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kotagede, yang berjumlah 26 kelompok, untuk berjualan hasil panen dan olahan panen.

Tak hanya untuk berbagi strategi mengelola Poktan di masa pandemi, kegiatan ini merupakan ajang menunjukkan hasil dan inovasi yang dilakukan masing-masing kelompok.

Mari ikuti sesi diskusi dan lokakarya mengenai tahapan pra-penanaman, hasil panen, dan pengolahan hasil panen.

Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong hasil dan inovasi Poktan. Lebih dari jual beli, kami ingin antar Poktan dan pengunjung pada umumnya bisa berbagi pengetahuan. Semoga Pasar Tiban #1 Purbayan bisa menginspirasi kecamatan lain dan membuka koneksi dengan pihak-pihak seperti akademisi, Komunitas, pemangku kebijakan, dll.

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini, Kelompok Tani Kota Purba Asri bersama Panen apa hari ini dan Struggles for Sovereignty menyelenggarakan *Pasar Tiban #1 Purbayan*

Kapan dan Di mana?
Minggu, 17 Oktober 2021 | 07.00 s/d 17.00 WIB
Di Lahan Tani Purba Asri dan Kopi Lumbung Mataram, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta

https://goo.gl/maps/3B15o8aE3RHnThJm9

Pasar Tiban #1 Purbayan ini mengundang seluruh Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kotagede, yang berjumlah 26 kelompok, untuk berjualan hasil panen dan olahan panen.

Tak hanya untuk berbagi strategi mengelola Poktan di masa pandemi, kegiatan ini merupakan ajang menunjukkan hasil dan inovasi yang dilakukan masing-masing kelompok.

Mari ikuti sesi diskusi dan lokakarya mengenai tahapan pra-penanaman, hasil panen, dan pengolahan hasil panen.

Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong hasil dan inovasi Poktan. Lebih dari jual beli, kami ingin antar Poktan dan pengunjung pada umumnya bisa berbagi pengetahuan. Semoga Pasar Tiban #1 Purbayan bisa menginspirasi kecamatan lain dan membuka koneksi dengan pihak-pihak seperti akademisi, Komunitas, pemangku kebijakan, dll.

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini, Kelompok Tani Kota Purba Asri bersama Panen apa hari ini dan Struggles for Sovereignty menyelenggarakan *Pasar Tiban #1 Purbayan*

Kapan dan Di mana?
Minggu, 17 Oktober 2021 | 07.00 s/d 17.00 WIB
Di Lahan Tani Purba Asri dan Kopi Lumbung Mataram, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta

https://goo.gl/maps/3B15o8aE3RHnThJm9

Pasar Tiban #1 Purbayan ini mengundang seluruh Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kotagede, yang berjumlah 26 kelompok, untuk berjualan hasil panen dan olahan panen.

Tak hanya untuk berbagi strategi mengelola Poktan di masa pandemi, kegiatan ini merupakan ajang menunjukkan hasil dan inovasi yang dilakukan masing-masing kelompok.

Mari ikuti sesi diskusi dan lokakarya mengenai tahapan pra-penanaman, hasil panen, dan pengolahan hasil panen.

Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong hasil dan inovasi Poktan. Lebih dari jual beli, kami ingin antar Poktan dan pengunjung pada umumnya bisa berbagi pengetahuan. Semoga Pasar Tiban #1 Purbayan bisa menginspirasi kecamatan lain dan membuka koneksi dengan pihak-pihak seperti akademisi, Komunitas, pemangku kebijakan, dll.

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini, Kelompok Tani Kota Purba Asri bersama Panen apa hari ini dan Struggles for Sovereignty menyelenggarakan *Pasar Tiban #1 Purbayan*

Kapan dan Di mana?
Minggu, 17 Oktober 2021 | 07.00 s/d 17.00 WIB
Di Lahan Tani Purba Asri dan Kopi Lumbung Mataram, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta

https://goo.gl/maps/3B15o8aE3RHnThJm9

Pasar Tiban #1 Purbayan ini mengundang seluruh Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kotagede, yang berjumlah 26 kelompok, untuk berjualan hasil panen dan olahan panen.

Tak hanya untuk berbagi strategi mengelola Poktan di masa pandemi, kegiatan ini merupakan ajang menunjukkan hasil dan inovasi yang dilakukan masing-masing kelompok.

Mari ikuti sesi diskusi dan lokakarya mengenai tahapan pra-penanaman, hasil panen, dan pengolahan hasil panen.

Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong hasil dan inovasi Poktan. Lebih dari jual beli, kami ingin antar Poktan dan pengunjung pada umumnya bisa berbagi pengetahuan. Semoga Pasar Tiban #1 Purbayan bisa menginspirasi kecamatan lain dan membuka koneksi dengan pihak-pihak seperti akademisi, Komunitas, pemangku kebijakan, dll.

•

Memperingati Hari Pangan Sedunia tahun ini, Kelompok Tani Kota Purba Asri bersama Panen apa hari ini dan Struggles for Sovereignty menyelenggarakan *Pasar Tiban #1 Purbayan* Kapan dan Di mana? Minggu, 17 Oktober 2021 | 07.00 s/d 17.00 WIB Di Lahan Tani Purba Asri dan Kopi Lumbung Mataram, Purbayan, Kotagede, Yogyakarta https://goo.gl/maps/3B15o8aE3RHnThJm9 Pasar Tiban #1 Purbayan ini mengundang seluruh Kelompok Tani (Poktan) di Kecamatan Kotagede, yang berjumlah 26 kelompok, untuk berjualan hasil panen dan olahan panen. Tak hanya untuk berbagi strategi mengelola Poktan di masa pandemi, kegiatan ini merupakan ajang menunjukkan hasil dan inovasi yang dilakukan masing-masing kelompok. Mari ikuti sesi diskusi dan lokakarya mengenai tahapan pra-penanaman, hasil panen, dan pengolahan hasil panen. Kami berharap kegiatan ini bisa mendorong hasil dan inovasi Poktan. Lebih dari jual beli, kami ingin antar Poktan dan pengunjung pada umumnya bisa berbagi pengetahuan. Semoga Pasar Tiban #1 Purbayan bisa menginspirasi kecamatan lain dan membuka koneksi dengan pihak-pihak seperti akademisi, Komunitas, pemangku kebijakan, dll.

3 tahun lalu

View on Instagram |

9/12

Coming soon this October!

"Hunger won't end unless you care!"

The Hunger Tales is a board game that simulates what it feels like to be directly involved in a journey of food crisis. For many people, the food crisis is a reality. It is a real danger that is bound to happen due to the ongoing process of food politics, developmentalism, climate injustice, land destruction, and dispossession of living space. This board game invites you to experience the food crisis by not only taking the roles of those affected by the crisis, but also the impactful figures within the landscape of the food crisis.

This board game is developed in collaboration with :
@vandhitab (Developer)
@habiskeramas (Illustrator)

as part of The 2021 Asian Art Biennial, titled 'Phantasmapolis' @asianartbiennial

Credit:
Tagline by @kennardij

#bakudapan #hungertales #asianartbiennial #phantasmapolis

•

Coming soon this October! "Hunger won't end unless you care!" The Hunger Tales is a board game that simulates what it feels like to be directly involved in a journey of food crisis. For many people, the food crisis is a reality. It is a real danger that is bound to happen due to the ongoing process of food politics, developmentalism, climate injustice, land destruction, and dispossession of living space. This board game invites you to experience the food crisis by not only taking the roles of those affected by the crisis, but also the impactful figures within the landscape of the food crisis. This board game is developed in collaboration with : @vandhitab (Developer) @habiskeramas (Illustrator) as part of The 2021 Asian Art Biennial, titled 'Phantasmapolis' @asianartbiennial Credit: Tagline by @kennardij #bakudapan #hungertales #asianartbiennial #phantasmapolis

3 tahun lalu

View on Instagram |

10/12

“Proses Memasak Kolaborasi” merupakan bagian awal dari proses belajar kami bersama jaringan “A Pond is the Reverse of an Island” yang diinisiasi oleh @bodies_of_power (mbak @sanne.oorthuizen & mas @alec_work ) bersama kolaborator, dan tentunya teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

Instalasi berbentuk majalah dinding menjadi cara kami merefleksikan bagaimana Bakudapan —sebagai kelompok yang berfokus pada isu berkenaan dengan pangan —berupaya membaca konteks dan memahami posisionalitas kami dalam pembentukan kerja kolaboratif kedepannya. Oh iya! Dalam upaya menjejakkan konteks ini, kami juga berbincang sambil memasak dengan mas @mumtazchopan sebagai bagian dari proses kami memahami kompleksitas permasalahan pengungsi di Indonesia.

Catatan ini nantinya juga akan diterbitkan dalam seri publikasi zine, yang mana publikasi pertama akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai bagian dari penggalangan dana selama penyelenggaraan @biennalejogja yang dilakukan bersama kawan-kawan kolaborator dalam “A Pond is the Reverse of an Island”.

Harapannya, proses belajar ini akan membawa kami untuk terus bergerak bersama untuk mendukung teman-teman pengungsi di Kamp Kalideres. Bersama mas @timbil_budiarto , kami juga berencana mengaktivasi ruang untuk berkebun, sebagai upaya membuka ruang dialog dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

“Proses Memasak Kolaborasi” merupakan bagian awal dari proses belajar kami bersama jaringan “A Pond is the Reverse of an Island” yang diinisiasi oleh @bodies_of_power (mbak @sanne.oorthuizen & mas @alec_work ) bersama kolaborator, dan tentunya teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

Instalasi berbentuk majalah dinding menjadi cara kami merefleksikan bagaimana Bakudapan —sebagai kelompok yang berfokus pada isu berkenaan dengan pangan —berupaya membaca konteks dan memahami posisionalitas kami dalam pembentukan kerja kolaboratif kedepannya. Oh iya! Dalam upaya menjejakkan konteks ini, kami juga berbincang sambil memasak dengan mas @mumtazchopan sebagai bagian dari proses kami memahami kompleksitas permasalahan pengungsi di Indonesia.

Catatan ini nantinya juga akan diterbitkan dalam seri publikasi zine, yang mana publikasi pertama akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai bagian dari penggalangan dana selama penyelenggaraan @biennalejogja yang dilakukan bersama kawan-kawan kolaborator dalam “A Pond is the Reverse of an Island”.

Harapannya, proses belajar ini akan membawa kami untuk terus bergerak bersama untuk mendukung teman-teman pengungsi di Kamp Kalideres. Bersama mas @timbil_budiarto , kami juga berencana mengaktivasi ruang untuk berkebun, sebagai upaya membuka ruang dialog dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

“Proses Memasak Kolaborasi” merupakan bagian awal dari proses belajar kami bersama jaringan “A Pond is the Reverse of an Island” yang diinisiasi oleh @bodies_of_power (mbak @sanne.oorthuizen & mas @alec_work ) bersama kolaborator, dan tentunya teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

Instalasi berbentuk majalah dinding menjadi cara kami merefleksikan bagaimana Bakudapan —sebagai kelompok yang berfokus pada isu berkenaan dengan pangan —berupaya membaca konteks dan memahami posisionalitas kami dalam pembentukan kerja kolaboratif kedepannya. Oh iya! Dalam upaya menjejakkan konteks ini, kami juga berbincang sambil memasak dengan mas @mumtazchopan sebagai bagian dari proses kami memahami kompleksitas permasalahan pengungsi di Indonesia.

Catatan ini nantinya juga akan diterbitkan dalam seri publikasi zine, yang mana publikasi pertama akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai bagian dari penggalangan dana selama penyelenggaraan @biennalejogja yang dilakukan bersama kawan-kawan kolaborator dalam “A Pond is the Reverse of an Island”.

Harapannya, proses belajar ini akan membawa kami untuk terus bergerak bersama untuk mendukung teman-teman pengungsi di Kamp Kalideres. Bersama mas @timbil_budiarto , kami juga berencana mengaktivasi ruang untuk berkebun, sebagai upaya membuka ruang dialog dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

“Proses Memasak Kolaborasi” merupakan bagian awal dari proses belajar kami bersama jaringan “A Pond is the Reverse of an Island” yang diinisiasi oleh @bodies_of_power (mbak @sanne.oorthuizen & mas @alec_work ) bersama kolaborator, dan tentunya teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

Instalasi berbentuk majalah dinding menjadi cara kami merefleksikan bagaimana Bakudapan —sebagai kelompok yang berfokus pada isu berkenaan dengan pangan —berupaya membaca konteks dan memahami posisionalitas kami dalam pembentukan kerja kolaboratif kedepannya. Oh iya! Dalam upaya menjejakkan konteks ini, kami juga berbincang sambil memasak dengan mas @mumtazchopan sebagai bagian dari proses kami memahami kompleksitas permasalahan pengungsi di Indonesia.

Catatan ini nantinya juga akan diterbitkan dalam seri publikasi zine, yang mana publikasi pertama akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai bagian dari penggalangan dana selama penyelenggaraan @biennalejogja yang dilakukan bersama kawan-kawan kolaborator dalam “A Pond is the Reverse of an Island”.

Harapannya, proses belajar ini akan membawa kami untuk terus bergerak bersama untuk mendukung teman-teman pengungsi di Kamp Kalideres. Bersama mas @timbil_budiarto , kami juga berencana mengaktivasi ruang untuk berkebun, sebagai upaya membuka ruang dialog dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

“Proses Memasak Kolaborasi” merupakan bagian awal dari proses belajar kami bersama jaringan “A Pond is the Reverse of an Island” yang diinisiasi oleh @bodies_of_power (mbak @sanne.oorthuizen & mas @alec_work ) bersama kolaborator, dan tentunya teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

Instalasi berbentuk majalah dinding menjadi cara kami merefleksikan bagaimana Bakudapan —sebagai kelompok yang berfokus pada isu berkenaan dengan pangan —berupaya membaca konteks dan memahami posisionalitas kami dalam pembentukan kerja kolaboratif kedepannya. Oh iya! Dalam upaya menjejakkan konteks ini, kami juga berbincang sambil memasak dengan mas @mumtazchopan sebagai bagian dari proses kami memahami kompleksitas permasalahan pengungsi di Indonesia.

Catatan ini nantinya juga akan diterbitkan dalam seri publikasi zine, yang mana publikasi pertama akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai bagian dari penggalangan dana selama penyelenggaraan @biennalejogja yang dilakukan bersama kawan-kawan kolaborator dalam “A Pond is the Reverse of an Island”.

Harapannya, proses belajar ini akan membawa kami untuk terus bergerak bersama untuk mendukung teman-teman pengungsi di Kamp Kalideres. Bersama mas @timbil_budiarto , kami juga berencana mengaktivasi ruang untuk berkebun, sebagai upaya membuka ruang dialog dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

•

“Proses Memasak Kolaborasi” merupakan bagian awal dari proses belajar kami bersama jaringan “A Pond is the Reverse of an Island” yang diinisiasi oleh @bodies_of_power (mbak @sanne.oorthuizen & mas @alec_work ) bersama kolaborator, dan tentunya teman-teman pengungsi di kamp Kalideres. Instalasi berbentuk majalah dinding menjadi cara kami merefleksikan bagaimana Bakudapan —sebagai kelompok yang berfokus pada isu berkenaan dengan pangan —berupaya membaca konteks dan memahami posisionalitas kami dalam pembentukan kerja kolaboratif kedepannya. Oh iya! Dalam upaya menjejakkan konteks ini, kami juga berbincang sambil memasak dengan mas @mumtazchopan sebagai bagian dari proses kami memahami kompleksitas permasalahan pengungsi di Indonesia. Catatan ini nantinya juga akan diterbitkan dalam seri publikasi zine, yang mana publikasi pertama akan diselenggarakan dalam waktu dekat sebagai bagian dari penggalangan dana selama penyelenggaraan @biennalejogja yang dilakukan bersama kawan-kawan kolaborator dalam “A Pond is the Reverse of an Island”. Harapannya, proses belajar ini akan membawa kami untuk terus bergerak bersama untuk mendukung teman-teman pengungsi di Kamp Kalideres. Bersama mas @timbil_budiarto , kami juga berencana mengaktivasi ruang untuk berkebun, sebagai upaya membuka ruang dialog dan dukungan bagi teman-teman pengungsi di kamp Kalideres.

3 tahun lalu

View on Instagram |

11/12

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

*BAHASA INDONESIA*

@struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi.

Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya.

Sampai jumpa minggu depan!

#theworldisourhousehold
#twioh
#twioh_forum
@struggles.for.sovereignty
@bodies_of_power
@bakudapan
@bumipemudarahayu
@rujakrcus
#samfundforartsandecology
@natasha.sidharta
@princeclausfund
@goetheinstitut
#marinusplantema
@acegrams
@goetheinstitut_indonesien
@arts_collab

•

*BAHASA INDONESIA* @struggles.for.sovereignty: Dengan gembira kami mengundang teman-teman sekalian untuk mengikuti seluruh program FORUM “The World is Our Household!” Mulai dari hari Rabu hingga Minggu, kami akan mengadakan dua sesi program per hari yang kami rancang bersama dengan 'Kawan Forum', 'Kawan Seniman', para 'Fellows' dan komunitas mereka, beserta teman dan kontributor TWIOH lainnya. Program Forum antara lain penceritaan ulang harian, lokakarya, presentasi, tur virtual, pemutaran film dan video, sesi berbagi, perbincangan meja bundar, dan banyak lagi. Tersedia terjemahan lisan ID/EN pada tiap sesi. Kamu bisa mengikuti hampir seluruh program lewat Zoom (daftar dengan klik tautan di bio SFS!). Seluruh program akan disiarkan secara langsung melalui akun Facebook (audio bahasa Inggris) dan Youtube SFS (audio bahasa Indonesia). Seluruh rangkaian acara Forum tidak dipungut biaya. Sampai jumpa minggu depan! #theworldisourhousehold #twioh #twioh_forum @struggles.for.sovereignty @bodies_of_power @bakudapan @bumipemudarahayu @rujakrcus #samfundforartsandecology @natasha.sidharta @princeclausfund @goetheinstitut #marinusplantema @acegrams @goetheinstitut_indonesien @arts_collab

3 tahun lalu

View on Instagram |

12/12

journal

Subscribe

Get updates delivered to your Inbox

Email

Copyright © 2024 Bakudapan