FAST AND FOOD-RIOUS: It’s fast, it’s food, and it’s serious

Proyek pertama BAKUDAPAN akan membahas tentang makanan cepat saji atau akrab disebut dengan fast food. Keberadaan jaringan restoran fast food pertama di Indonesia menurut beberapa sumber dimulai dengan hadirnya KFC di Jakarta pada tahun 1979 dan diikuti dengan jaringan restoran fast food lainnya, termasuk yang paling popular McDonald’s, Pizza Hut, Burger King, dll.

Penelitian tentang fast food sebagai bagian dari budaya modern yang serba cepat, efisien, terprediksi baik soal waktu, standar mutu dan pelayanan, sudah beberapa dilakukan sebelumnya. Kita sepakat menganggap budaya makan fast food bukan hanya menyangkut soal selera dan rasa, tapi merupakan bagian dari cara hidup masyarakat modern dan industri, terlepas dari baik dan buruk dampaknya baik secara kesehatan maupun sosial.

Membicarakan tentang fast food sebagai fenomena global, tentunya tidak terlepas dengan keberadaanya di wilayah lokal. Banyak fast food yang kemudian menawarkan produknya yang berbau atau memiliki khas lokal dimana restoran itu berada sebagai salah satu strategi marketingnya, misalnya adanya varian burger yang menggunakan rendang dari McDonald’s di Indonesia dan Singapura. Selain itu mereka juga melakukan berbagai adaptasi sesuai pangsa pasarnya, misalnya tingkat kepedasan yang berbeda di setiap negara.

Kehadiran restoran cepat saji ini sepertinya juga memberi “inspirasi” untuk pengusaha lokal menciptakan restoran dengan menu dan rasa semirip mungkin. Banyaknya restoran-restoran cepat saji lokal yang merebak di Yogyakarta yang mirip dengan restoran cepat saji yang sudah ternama ini menjadi salah satu ketertarikan kami untuk melihat ulang tentang fast food. Mulai dari ayam goreng seperti KFC dan Olive, McDonald’s dan Mister Burger, sampai Hoka-hoka Bento dan Oto Bento.

Sebenarnya, apa yang membuat restoran cepat saji lokal ini merebak? Mengapa menu-menu yang ditawarkan serupa? Apakah ini bentuk apropriasi dalam hal budaya makan? Atau kehadiran restoran cepat saji lokal ini semata–mata hanya untuk memberikan harga yang lebih terjangkau dari pendahulunya?

Berangkat dari pertanyaan ini, kami merasa munculnya restoran cepat saji di Yogyakarta ini memiliki alasan dan cerita lebih di baliknya. Melalui BAKUDAPAN kami mencoba melihat cerita-cerita apa saja yang timbul saat berbicara mengenai restoran cepat saji di Yogyakarta.